Kenapa
yang muncul paling dominan adalah “Kemana menjualnya? Bagaimana pasarnya?”
Di tangan sdr Purwanto selaku nahkoda kelompok pegiat sosial Limaran, ybs mengkampanyekan untuk membudidayakan pohon penuh gizi.Kelor harus dikembangkan karena kesadaran kita tentang kesehatan dan
ekologi, bukan semata urusan dagang. Lagi pula, potensi hebat kelor sangat
merugi kalau hanya diperbincangkan dalam ruang jual beli bahan mentah. Daun
kelor butuh pengolahan yang baik karena kehebatan nutrisinya harus dijaga. Jika
kita berpikirnya masih tradisional dengan menjual mentah, maka hanya bisa
dikonsumsi secara langsung dan rendah nilai ekonominya. Maka, menjual mentah
berarti hanya bisa diakukan pada pasar terdekat, pasar lokal.Itupun dengan
resiko bisa susut gizi jika dibawa sembarangan pindah2 tempat dalam kondisi
masih basah tanpa kemasan.
Kita
harus mulai mengubah mindset pertanian. Setiap produk pertanian akan memiliki
berlipat keuntungan manakala kita mampu mengolahnya. Tanamkan pemikiran, jangan
sering menjual produk pertanian secara mentah itu tidak kreatif.
Selagi
kita belum memiliki dalam jumlah banyak,mari jalankan proses budidaya awal
sebagai pembelajaran, tugas utama kita adalah memaksimalkan potensi pangan
untuk rumah tangga dan tetangga kita.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar